TANAM BAWANG MERAH DARI BIJI MENGUNTUNGKAN BIAYA MURAH
🧅 Budidaya Bawang Merah dari Biji: Lebih Efisien, Tahan Penyakit, dan Menguntungkan
Di tengah kenaikan harga sarana produksi dan tantangan iklim yang tidak menentu, budidaya bawang merah dari biji kini menjadi solusi baru yang semakin diminati. Metode ini terbukti lebih efisien, biaya bibit sangat rendah, dan hasil panen lebih tahan penyakit dibandingkan cara tradisional yang menggunakan umbi.
Sumber. Dokumen pribadi
🌱 Keunggulan Budidaya Bawang Merah dari Biji (TSS)
-
Biaya Bibit Sangat Rendah
Satu gram biji bisa menghasilkan ratusan bibit, sementara penggunaan umbi membutuhkan 1–1,5 ton/ha. Ini menekan biaya bibit hingga hampir nol persen. -
Tanaman Lebih Tahan Penyakit
Biji tidak membawa penyakit tular umbi seperti jamur atau virus, sehingga lebih tahan terhadap serangan penyakit di awal pertumbuhan. -
Produktivitas Tinggi
Dengan pengelolaan yang tepat, hasil panen bisa menyamai bahkan melampaui metode konvensional. -
Bisa Ditanam di Luar Musim
TSS memungkinkan petani menyesuaikan waktu tanam karena penyimpanan biji lebih fleksibel dibandingkan umbi. -
Peluang Usaha Bibit Mandiri
Petani dapat menyemai dan menjual bibit sendiri, membuka peluang tambahan pendapatan.
📌 Cara Budidaya Bawang Merah dari Biji Secara Efisien
1. Penyemaian Bibit
-
Siapkan media semai dari campuran tanah, kompos, dan sekam (perbandingan 1:1:1).
-
Buat bedengan semai selebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan.
-
Tanam biji pada alur sedalam 0,5 cm dengan jarak 1–2 cm antar biji.
-
Siram secara rutin pagi dan sore hari.
-
Setelah 30–40 hari, saat tanaman mencapai tinggi 10–15 cm, bibit siap dipindahkan ke lahan.
2. Persiapan Lahan
-
Gemburkan tanah hingga kedalaman 20–30 cm.
-
Tambahkan pupuk kandang matang sekitar 10 ton per hektare.
-
Buat bedengan selebar 1–1,2 meter, tinggi 20–30 cm, dan saluran air di antaranya untuk mencegah genangan.
3. Penanaman
-
Pindahkan bibit secara hati-hati pada sore hari agar tidak layu.
-
Jarak tanam ideal adalah 15 x 15 cm atau 15 x 10 cm.
-
Siram tanaman setelah tanam agar kelembapan terjaga.
4. Pemupukan
-
Gunakan pupuk dasar seperti NPK 15-15-15 sebanyak 200–250 kg/ha.
-
Pupuk susulan diberikan pada umur 2 dan 4 minggu setelah tanam, menggunakan urea dan KCl.
-
Tambahkan pupuk organik cair atau bioaktivator untuk meningkatkan daya tahan tanaman.
5. Perawatan dan Pengendalian Hama
-
Jaga kelembapan lahan agar tidak terlalu lembab, karena bawang rentan terhadap jamur jika tergenang.
-
Lakukan penyiangan gulma rutin.
-
Semprot pestisida nabati (misalnya dari serai wangi atau daun mimba) secara berkala untuk mencegah serangan ulat dan thrips.
6. Panen dan Pasca Panen
-
Tanaman siap dipanen saat 70–80% daun mulai rebah dan menguning, biasanya pada umur 70–80 hari setelah tanam.
-
Angkat umbi dan jemur di tempat teduh selama 3–5 hari agar kering sempurna dan tidak cepat busuk.
-
Simpan di tempat sejuk dan kering agar umur simpan lebih panjang.
📊 Analisa Usaha Singkat
Komponen Biaya | Metode Umbi | Metode Biji (TSS) |
---|---|---|
Bibit | Rp20–30 juta/ha | < Rp1 juta/ha |
Ketahanan Penyakit | Rendah | Tinggi |
Hasil Panen | 10–14 ton/ha | 12–16 ton/ha |
Umur Simpan | Pendek | Lebih lama |
🧑🌾 Penutup
Budidaya bawang merah dari biji bukan hanya langkah efisiensi, tetapi juga strategi adaptasi terhadap tantangan pertanian modern. Dengan biaya rendah, ketahanan tanaman tinggi, dan hasil memadai, metode ini membuka peluang besar bagi petani untuk meningkatkan keuntungan secara berkelanjutan. Bagi petani pemula maupun berpengalaman, inilah saat yang tepat untuk mulai beralih ke teknik yang lebih modern dan menguntungkan.
Komentar
Posting Komentar